![]() |
image : bbc.com |
INDOAU.COM – Sehari pasca pembakaran dan perusakan sejumlah biara dan kelenteng di Tanjung Balai, Sumatera Utara, kehidupan warga sekitar berangsur pulih meski ketegangan masih terasa.
"Kegiatan ekonomi sudah lancar. Orang jualan sudah normal. Warga keturunan Cina juga sudah tampak di luaran," kata Arsyad, seorang wartawan di tanjung balai.
"Tapi polisi dan tentara masih berjaga ketat di beberapa tempat, khususnya di rumah-rumah ibadat umat Budha (dan Kong Hu Tsu)," tambahnya.
Berita Sebelumnya : Rusuh Warga Tanjung Balai Berujung Pembakaran Rumah Ibadah
Sejauh ini, selain lima orang yang diduga menjarah, polisi juga menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam aksi kerusuhan itu.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengatakan "Ada sembilan orang yang sudah diamankan."
"Tujuh di antaranya orang yang diduga melakukan penjarahan saat terjadinya pembakaran, dan dua orang lainnya yang terekam CCTV (kamera pemantau) saat peristiwa itu terjadi," kata Tito kepada wartawan yang menunggunya di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (31/7).
Ia mengatakan, mengapa dari banyak pelaku yang terekam dalam berbagai video hanya dua orang yang sudah ditangkap.
"Penegakan hukum terus dilakukan, dialog juga tetap jalan. Juga rekonstruksi dan pembersihan rumah ibadat yang dibakar, sudah mulai dilakukan."
Ia juga mengatakan, kasus ini terjadi akibat provokasi melalui media sosial.
"Yang paling jadi masalah adalah media sosial. Ada seruan yang provokatif, saat berlangsung dialog" menyusul 'kesalah-pahaman' di awal keributan.
"Sehingga warga secara sporadis melakukan aksi kekerasan dengan membakar tiga rumah, dan sejumlah vihara, kelenteng dan kendaraan,"
[MZ]
0 comments :
Post a Comment